Selasa, 03 Februari 2015

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN



A.     Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Istilah Teknologi Informasi lahir pada abad ke-20 yang diawali dengan terbentuknya masyarakat informasi. Istilah Teknologi Informasi yang menggunakan kata informasi, pada dasarnya sangat berkaitan dengan istilah TK (Teknologi Komunikasi) yang dikenal lebih dahulu. Teknologi komunikasi yang berfungsi sebagai penyaluran informasi, ada juga teknologi informasi yang berfungsi sebagai penyimpanan dan pengolahan informasi. Fungsi yang terakhir inilah menyebabkan orang menyebutnya teknologi komunikasi sebagai teknologi informasi.

Pada awalnya teknologi informasi diartikan sebagai perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data (Alter dalam Syam, 2004). Namun dalam perkembangannya mendapat respon yang lebih luas, di mana teknologi informasi juga mencakup teknik komunikasi sebagai sarana untuk mengirim informasi. Dengan demikian segala bentuk teknologi informasi yang diimplementasikan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik, software pemroses transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi serta jaringan termasuk pada wilayah teknologi informasi. Everret M. Roger dalam Syam (2004) menempatkan teknologi informasi bukan hanya sebagai sarana fisik, namun dapat berfungsi sebagai yang meneruskan nilai-nilai sosial bagi para pemakainya.
Menurut Bambang Warsita (2008:135) Teknologi Informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran informasi. Selain itu, menurut Wardiana (2002) Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang bekualitas.
Adapun fungsi teknologi informasi dalam pendidikan dapat dibagi menjadi tujuh fungsi, yaitu : 1) sebagai gudang ilmu; 2) sebagai alat bantu pembelajaran; 3) sebagai fasilitas pendidikan; 4) sebagai standar kompetensi; 5) sebagai penunjang administrasi; 6) sebagai alat bantu manajemen sekolah; dan 7) sebagai infrastruktur pendidika (Indrajit, 2004).
Sebagai alat bantu pembelajaran, teknologi informasi memiliki bentuk antara lain; pembelajaran berbasis bantuan komputer dan pembelajaran berbasis internet. Pembelajaran berbasis komputer adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya program Computer Assisted Learning (CAL), konferensi komputer, surat elektronik, dan komputer multimedia yang kemudian disebut sebagai multimedia pembelajaran interaktif.
Sedangkan pembelajaran berbasis internet, internet adalah gabungan dari jaringan-jaringan komputer (LAN) di seluruh dunia yang saling terhubung. Sedangkan di sisi lain internet juga merupakan sumber informasi global yang memanfaatkan kumpulan-kumpulan jaringan komputer sebagai medianya. Dengan demikian, internet adalah jaringan global yang menghubungkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta jaringan komputer (local/wide areal network) dan komputer pribadi (stand alone), memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya dapat menghubungi banyak komputer kapan saja, dan di mana saja dibelahan bumi ini untuk mengirim berita, memperoleh informasi maupun mentransfer data (Murni, 2008:5).

B.     Peranan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya berorientasi pada gedung sekolah.
Kecenderungan pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut :
1.      Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama.
2.      Sharing Resource bersama antarlembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya (guru. Laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
3.      Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, sepert CD-ROM multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video.dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dengan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkikan untuk melakuan interaksi antara dosen dan mahasiswa, baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak.

C.            Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Teknologi informasi harus mengambil peran sentral dalam upaya mengembangkan pendidikan dan pembelajaran, baik itu proses pendidikan formal maupun pelatihan. Teknologi informasi dapat digunakan untuk memudahkan kerjasama antara pakar dengan mahasiswanya yang letaknya berjauhan secara fisik. Saat ini mahasiswa dan dosen dapat mendiskusikan sebuah masalah melalui email, makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar-menukar data melalui internet, email ataupun dengan menggunakan mekanisme file-sharing.
Sharing Information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi. Jadi manfaat teknologi informasi bagi bidang pendidikan dan pembelajaran di Indonesia, antara lain akses ke perpustakaan, akses ke pakar, menyediakan fasilitas kerja sama, dan berbagai sumber belajar.
Secara umum ada tiga pendekatan penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi atau instruksional komputer dan internet untuk pendidikan dan pembelajaran, yaitu :
1.      Learning about computers and the internet, di mana technology logical literacy menjadi tujuan akhir. Komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran, misalnya ilmu komputer (computer science). Artinya menjadikan teknologi informasi sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah.
2.      Learning with computers and the internet, di mana teknologi informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Misalnya Pustekkom, Depdikbud mengembangkan program CD multimedia interaktif berbagai mata pelajaran sebagai salah satu alternatif media pembelajaran di SMA dan SMK.
3.      Learning through computers and the internet, yaitu mengintegrasikan pengembangan keterampilan-keterampilan berbasis teknologi informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam kurikulum.
Secara umumm ada tiga cara memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1.      Web Course, yaitu penggunaan teknologi informasi untuk keperlua pendidikan di mana seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka;
2.      Web Centric Course, di mana sebagian bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampakan melalui internet; sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Pembelajar dan guru sepenuhnya terpisah, tetapi diperlukan adanya tatap muka; dan
3.      Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran secara tatap muka di kelas.
Baik pada model Web Course, Web Centric Course, ataupun Web Enhanced Course, terdapat beberapa komponen aktivitas seperti informasi, bahan belajar, pembelajaran atau komunikasi, penilaian yang bervariasi.  Adapun beberapa contoh penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1.      Pemanfaatan Program Multimedia Pembelajaran Interaktif
Multimedia sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media atau setidak-tidaknya terdiri dari lebih dari satu media. Multimedia dapat diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan CD-Player, sound card, speaker dengan kemampuan memproses gambar gerak, audia, dan grafis dalam resolusi yang tinggi. Kemudian dari sudut pandang software, akan diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta dunia maya di mana pengguna dapat berinteraksi dengan komputer.
Program multimedia secara umum dapat digolongkan dalam empat kategori sebagai berikut; a) hiburan (entertainment), yaitu seperti game dan film interaktif; dan b) pendidikan, untuk keperluan pendidikan formal, non formal, pengayaan dan penyegaran; c) referensi, seperti ensiklopedia; dan d) bisnis, antara lain company profile. Program finansial dan lain-lain. Selain itu, multimedia dapat diartikan sebagai perpaduan dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi, suara dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (wahono, 2008 dalam Warsita 2008:153).
Program multimedia interaktif yang dirancang sebagai media pembelajaran disebut dengan program multimedia pembelajaran interaktif (MPI). Multimedia pembelajaran interaktif dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari berbagai media yang dikemas (diprogram) secara terpadu dan interaktif untuk menyajikan pesan pembelajaran tertentu. Sedangkan menurut Murni (2008:1) dalam Warsita (2008:154) multimedia pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat meransang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali. Program ini sering disebut juga Computer-Assisted Instruction (CAI), Computer-Assisted Learning (CAL), dan sejumlah sebutan lainnya.
Karakteristik multimedia ada empat hal, yaitu a) mengoptimalkan seluruh media yag ada; b) interaktif; c) kontrol pada pengguna (user); dan d) terprogram (Murni, 2008:2). Sedangkan karakteristik program Multimedia Pembelajaran Interaktif ada lima hal, yaitu; a) fleksibel; b) self-pacing; c) Content-rich; d) interaktif; dan e) individual.
2.      Pemanfaatan E-dukasi.net (http://www.e-dukasi.net)
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran adalah pengembangan e-dukasi.net yang berbasis internet. E-dukasi.net adalah portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar, fasilitas komunikasi, dan interaksi antar komunitas pendidikan. Situs atau portal pembelajaran yang dikembangkan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penyediaan bahan belajar yang meliputi seluruh mata pelajaran utnuk seluruh jenjang dan jalur pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan penyuluhan/konsultasi, tutorial, remedial,e-mail,forum diskusi, mailing list, uji kemampuan, bank soal, pengetahuan populer dan lain-lain.
E-dukasi.net hadi sebagai upaya mendayagunakan atau memanfaatkan potensi internet untuk kebutuhan pembelajaran. Lebih tepatnya, e-dukasi.net hadir sebagai salah satu media jaringan sekolah (schoolnet) di Indonesia. Jaringan sekolah adalah suatu kegiatan komunitas sekolah (guru, peserta didik, atau tenaga didik dan kependidikan lain) yang dimediasi oleh internet sebagai sarana komunikasi atau bertukar informasi satu sama lain. Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat tanpa terbatas ruang dan waktu. Selain itu, melalui program jaringan sekolah ini memungkinkan terjadinya komunitas masyarakat informasi (Knowledge-based society) dalam lingkup sekolah.
Jaringan sekolah dapat dikatakan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan komunitas sekolah yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Itulah sebabnya, program jaringan sekolah menjadi salah satu program yang menjadi fokus utama UNESCO untuk diterapkan di berbagai negara di dunia. Bahkan ke depan diharapkan terjadi jaringan sekolah yang tidak hanya terjadi dalam skala lokal (nasional), tapi dalam skala yang lebih luas, yaitu regional dan internasional.
Dengan demikian, e-dukasi.net adalah program jaringan sekolah yang dikembangkan oleh Pustekkom, Depdikbud yang berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas sekolah; 2) wadah sumber belajar; 3) wahana berbagi informasi antarsekolah di Indonesia. Dengan tiga peran utama tersebut, maka e-dukasi.net dapat berfungsi atau memerankan diri sebagai jaringan sekolah (schoolnet). Sebagai portal pendidikan, e-dukasi.net dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja melalui url: http://www.e-dukasi.net. Sehingga belajar menjadi mudah dan menyenangkan.
Beberapa alasan dikembangkannya e-dukasi.net. alasan pertama adalah untuk menjawab adanya kenyataan bahwa sampai dengan tahun 2002, sulit sekali ditemukan berbagai bahan belajar berbasis web yang berbahasa Indonesia dan sesuai dengan kurikulum. Alasan kedua, internet memungkinkan untuk dapt mendistribusikan informasi dengan cepat tanpa mengenal ruang dan waktu. Oleh sebab itu, pengalaman (best practices), ide, peristiwa/berita, atau informasi lain berkaitan dengan pendidikan dan atau pembelajaran yang berasal dari suatu sekolah, guru, para ahli, dan lain-lain juga memungkinkan didistribusikan dengan cepat melalui internet, alasan ketiga, dengan media internet, tidaklah mustahil antara guru dengan guru di sekolah yang berbeda, antara para ahli, peserta didik dengan guru di tempat berbeda dapat saling berkomunikasi baik secara langsung (synchronous) maupun tertunda (asynchronous) untuk mendiskusikan suatu topik atau tema pembelajaran tertentu.
e-dukasi.net dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuan: 1) tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan komunitas pendidikan: 2) terjadinya komunikasi dan kolaborasi antarkomunitas pendidikan; 3) terbentuknya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, sasaran e-dukasi.net ditujuka untuk peserta didik, guru, dan masyarakat luas. Layanan bahan belajar yang telah tersedia saat ini meliputi jenjang pendidikan SMP, SMA, dan SMK.
Manfaat e-dukasi.net dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sebagai sumber bahan belajar dan sebagai sarana komunikasi serta kolaborasi antarsekolah.
a.       Sumber bahan belajar:
1).    Dapat memperoleh berbagai sumber bahan belajar yang meliputi materi pokok, modul online, pengetahuan populer, multimedia interaktif, video on demand, dan latihan soal uji kompetensi;
2).    Dapat berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan belajar berbasis web ke administrator e-dukasi.net untuk di-upload
3).    Dapat men-download bahan belajar pada e-dukasi.net dan menggunakannya sebagai bahan presentasi
b.      Sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi antarsekolah:
1).    Dapat berkomunikasi, berbagai ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum
2).    Dapat memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan;
3).    Akan memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolahnya sebagai sub-domain e-dukasi.net
4).    Dapat mengikuti kelas maya melalui fiur telekolaborasi e-dukasi.net




D.           Kontribusi Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Kontribusi teori teknologi informasi dalam teknologi pembelajaran ini mencakup aspek infrastruktur informasi dan telekomunikasi, sumber daya manusia dan acuan/produk hukum telematika sehingga dapat berperan untuk membelajarkan manusia dengan mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber belajar.
Pengembangan sistem pembelajaran dengan internet dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut :
1.      Menggunakan sepenuhnya fasilitas internet yang telah ada, seperti e-mail, Internet Relay Chat (IRC), world wide web (WWW), search engine, milis (mailing list) dan File Transfer Protocol (FTP).
2.      Menggunakan software pengembang program pembelajaran dengan internet yang dikenal dengan Web-Course Tools, yang di antaranya bisa didapat secara gratis ataupun degan membelinya. Ada beberapa vendor yang mengembangkan Web-Course Tools seperti WebCT, Webfuse, TpoClass, dan lain-lain.
3.      Mengembangkan sendiri program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan (tailor-made), dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti Active Server Pages (ASP) dan lain-lain. Perlu diingat masing-masing cara memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini internet untuk pembelajaran di Indonesia, ketiga cara tersebut juga dilakukan sepenuhnya, baik untuk keperluan pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Dengan demikian, dukungan teknologi informasi terhadap teknologi pembelajaran diperlukan untuk dapat menjangkau peserta didik di manapun peserta didik berada dan kapan saja karena jarak geografis dan waktu bukan merupakan kendala utama. Selain itu, untuk melayani sejumlah besar peserta didik yang belum memperoleh kesempatan untuk belajar, memenuhi kebutuhan belajar untuk dapat mengikuti perkembangan, dan meningkatkan efisiensi, efektivitas dalam belajar. Itulah salah satu bentuk aplikasi teknologi pembelajaran yang didukung oleh efektivitas pemanfaatan teknologi informasi.






BAB III
PENUTUP
A.            Simpulan
Teknologi Informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran informasi. Teknologi informasi harus mengambil peran sentral dalam upaya mengembangkan pendidikan dan pembelajaran, baik itu proses pendidikan formal maupun pelatihan.
Secara umum ada tiga pendekatan penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi atau instruksional komputer dan internet untuk pendidikan dan pembelajaran, yaitu learning about computers and the internet, learning with computers and the internet, and learning through computers and the internet. Tiga cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan pembelajaran diantaranya web course, web centric course dan web enhanced course.
Pemanfaatan program multimedia pembelajaran interaktif dan e-dukasi.net sebagai contoh penerapan dan pemanfaatan TI dalam kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh sekolah, guru, para ahli, dan peserta didik. Kontribusi TI dalam pembelajaran mencakup aspek infrastruktur informasi dan telekomunikasi, sumber daya manusia, dan acuan/ produk hukum telematika sehingga berperan untuk membelajarkan manusia mengembangkan dan menggunakan aneka sumber belajar. Pemanfaatan TI memberikan efektivitas dalam bentuk aplikasi teknologi pembelajaran











DAFTAR PUSTAKA

Uno, Hamzah & Nina Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
http://duorizki.blogspot.com/2012/04/peranan-teknologi-informasi-komunikasi.html diakses 08/06/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar